Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi

You are hereRiwayat / Dorkas

Dorkas


Beberapa bunga tumbuh paling baik di tempat teduh. Violet misalnya. Jauh dari panasnya sengatan matahari cerah, tumbuh-tumbuhan kecil ini subur di tempat gelap, menghiasi dataran tandus, dan membuat wangi udara dengan aroma harum. Begitu pula dengan orang-orang Kristen tertentu. Cahaya mereka bersinar terang ketika terselubung dalam ketidakjelasan, tersembunyi dari sorotan terang tepuk tangan dan pengakuan manusia. Seperti violet yang cantik, mereka berkembang dalam bayang-bayang.

Di kota pelabuhan kuno Yope ada seorang wanita Kristen bernama Dorkas (atau dalam bahasa Aram, Tabitha) yang "banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah." (Kisah Para Rasul 9:36 NASB) Kebajikannya ditujukan kepada semua orang, tetapi penerima utamanya adalah para janda dan anak yatim. Kita tidak memiliki rinciannya tetapi ada disebutkan, ia sakit parah dan meninggal, meninggalkan banyak jiwa tertekan yang tidak bisa membayangkan ada orang yang begitu mengasihi mereka seperti yang Dorkas lakukan. Seperti kebiasaan, jenazahnya dimandikan dan diletakkan di ruang atas. Tapi setelah mengetahui bahwa Rasul Petrus ada di kota terdekat yaitu Lida, gerejanya mengirim dua murid untuk mendesak Petrus agar datang secepatnya. Petrus setuju dan ikut dengan orang-orang itu menempuh 11-mil perjalanan kembali ke Yope.

Setelah memasuki ruang atas, Petrus mempertimbangkan apa yang tampak di depannya. Kerumunan orang yang sedang berduka, sebagian besar terdiri dari para janda, berkumpul di sekitar tubuh seorang wanita yang tak bernyawa. Di sini, di Yope, mereka tidak perlu para pelayat profesional. Tangan Pemeliharaan memberikan pukulan yang menghancurkan atas gereja kecil dan para anggotanya merasakannya. Beberapa janda berdiri di samping Petrus dan menangis sambil membawa mantel dan pakaian yang dijahit oleh Dorkas. Kalau bukan karena gereja - kalau bukan karena Dorkas, para janda, tanpa suami atau keluarga yang mendukung mereka, menghadapi masa depan yang suram. Kumpulan dari para wanita yang menangis membawa jubah dan hati yang patah menjadi saksi pelayanan yang tidak bersuara tapi berbuah.

Petrus mendengarkan dengan cermat dan setelah beberapa saat dengan lembut membawa mereka ke pintu. Dalam keheningan ia berlutut dan berdoa. Mengingat hari ketika Yesus membangkitkan anak Yairus hidup kembali, ia berpaling ke jenazah di sampingnya dan berkata, "Tabita, bangkitlah!" Setelah mendengar namanya, wanita itu segera membuka matanya dan duduk. Kemudian, memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, Petrus memberikan Dorkas yang mereka kasihi. Di sana ia berdiri, cantik seperti biasa. Setelah diambil dari keluarga gerejanya di puncak kegunaannya, tetapi sekarang kembali kepada mereka seutuhnya. Dalam beberapa saat, kesedihan mereka berubah menjadi sukacita! Dan berita ini tersebar di seluruh Yope dan banyak orang yang percaya kepada Tuhan.

Jadi, siapakah perempuan biasa ini yang kematiannya mengguncang gereja lokal sampai ke intinya? Apa yang bisa kita ketahui tentang hidupnya? Motivasinya? Bagaimana kebangkitannya? Akhirnya, bagaimana kita, sebagai wanita Kristen, menunjukkan keturunannya di generasi ini ketika kita berusaha untuk memuliakan Kristus yang bangkit di gereja kita masing-masing?

Pertama dan terpenting, Dorkas adalah seorang murid. Perlu dicatat bahwa ia menyandang kehormatan menjadi satu-satunya wanita dalam Perjanjian Baru yang istilahnya digunakan dalam bentuk feminin. Kata itu berarti "pengikut" atau "pelajar." Dari sini kita bisa tahu bahwa Dorkas menemukan sukacita terbesarnya saat dia duduk di kaki Kristus. Bertentangan dengan budaya di zaman yang membatasi perempuan untuk mengambil bagian dalam wacana agama, Dorkas adalah seorang murid bersemangat yang mempelajari doktrin imannya. Dan sebagaimana dia bertumbuh dalam pengetahuan begitu pula kasih sayangnya. Karena itu tidak mengherankan jika Dorkas dengan penuh semangat mengabdi kepada apa yang paling dikasihi oleh Yesus: gereja.

Salah satu tanda kedewasaan dan pemuridan yang benar adalah kasih kepada orang-orang kudus/percaya. Dalam hal itu, kasihya kepada Tuhan itu dibuktikan dengan komitmennya untuk memberi makan domba-domba-Nya. Gereja abad ke-1 berdiri (dan tumbuh!) di tengah-tengah budaya yang dingin dan tidak berbelas kasih. Bahkan, di tahun-tahun awal, amal Kristen adalah salah satu apologetik paling persuasif untuk iman. Berbeda dengan orang-orang kafir, orang-orang Kristen menunjukkan kasih sayang mereka dengan merawat orang miskin, orang sakit, lemah, kelas bawah, dan tertindas. Gereja mula-mula memahami hati Tuhan ketika Dia berkata, "Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40 HCSB) Meskipun Dorkas melakukan banyak kebaikan dalam semua jenis kegiatan amal, pelayanannya yang paling penting bagi janda dan anak yatim mengambil bentuk sederhana dari jarum dan benang. Betapa tidak rohani kedua hal ini tampaknya. Tapi yang lahir dari iman, benda-benda biasa menjadi suci. Dorkas adalah "buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya." (Efesus 2:10 ESV)

Kitab Suci tidak menyebutkan tentang suami atau anak-anak. Kemungkinan besar dia adalah seorang wanita lajang, mungkin janda. Yang jelas adalah bahwa Dorkas tidak menghabiskan hari-harinya dengan sia-sia menunggu, dan berharap agar hal-hal menjadi berbeda. Dia tidak meratapi keadaan hidupnya atau gerejanya yang tidak sempurna yang dipenuhi dengan begitu banyak hal yang tidak menyenangkan. Sebaliknya, dia sungguh-sungguh menerima kedaulatan Allah dan menabur kesetiaan dan kemurahan hati di taman di mana Allah menempatkan dirinya. Karena Dorkas, perkataan nabi Yesaya menjadi hidup. "Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara" (Mazmur 68:6 NIV). Dia menggunakan energi dan sumber dayanya untuk membuat gerejanya sebagai rumah dan tempat berlindung bagi mereka yang dalam kesulitan.

Saat ini, Kristus yang telah naik ke Surga membawa Injil ke dunia yang akan binasa melalui tubuh-Nya, gereja. Pemberitaan Injil akan selalu didahulukan. Namun Allah telah merancang sehingga perbuatan baik kita akan memiliki peran. Di hadapan dunia yang tidak percaya dan sedang menyaksikan, kita diperintahkan untuk berbuat baik sehingga melalui pekerjaan kita mereka akan "memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka." (1 Petrus 2:12 NKJV). Siapa yang akan mengira bahwa seorang wanita sederhana tanpa agenda lain selain untuk memuliakan Kristus, bisa memainkan peran penting seperti itu dalam kebangkitan dan pertumbuhan gereja? Namun, itulah yang terjadi! Komitmen kehidupan Dorkas bagi gereja lokalnya berkontribusi terhadap perluasan gereja besar di Barat Yudea. Ketika berita kebangkitannya mulai tersiar, banyak orang yang percaya dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. Lebih dari itu, Petrus tetap di Yope dan memperkuat gereja-gereja di daerah. Dorkas melihat kemuliaan-Nya secara lokal tetapi pengaruh Injil menyebar ke luar, dan Tuhan dimuliakan dengan cara yang tidak pernah Dorkas bayangkan!

Selama hidupnya, Dorkas tidak mendapat pengakuan formal. Apakah orang bahkan tahu namanya mungkin tidak terlalu penting. Cukup baginya untuk mengetahui bahwa dia ada di dalam kehendak Allah. Miliknya adalah "ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah" (Yakobus 1:27a ESV), yang bergerak melampaui sentimen belaka dan bermunculan ke dalam tindakan. Untuk ini ia tidak membutuhkan pengakuan publik. Setelah kematiannya, pekerjaannyalah, bukan kata-katanya, yang berdiri tegak dan secara terbuka menyatakan pujiannya. "Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!" (Amsal 31:31 ESV) Semoga kita mengikuti jejaknya, sebagaimana ia mengikuti Kristus, melayani dalam bayang-bayang Yope. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Theology for Girls
Alamat URL : http://www.theologyforgirls.com/2013/09/women-in-scripture-dorcas.html
Judul asli artikel : Dorcas
Serving in the Shadows of Joppa
Penulis artikel : Christina Langella
Tanggal akses : 20-10-2014

Komentar


Kunjungi Situs Paskah untuk memperoleh bahan Paskah


https://paskah.sabda.org

SABDA Live



Alkitab SABDA


Cari kata atau ayat:

Kamus SABDA


Media Sosial

 

Member login

Permohonan kata sandi baru