Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi

You are hereTeolog / Cornelius Van Til

Cornelius Van Til


Cornelius Van Til dilahirkan dalam sebuah keluarga Kristen yang mengasihi Tuhan di Nederland, pada tanggal 5 Mei 1895. Selain di rumah, Cornelius Van Til juga mendapat pendidikan agama Kristen dari sekolah Kristen. Melalui latar belakang yang baik ini, Cornelius Van Til mengenal Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, dan ia menyadari bahwa semua bidang kehidupan manusia ada di bawah pengaturan Tuhan yang Mahakuasa dan Mahabijaksana.

Cornelius Van Til

Pada usia sepuluh tahun, Cornelius Van Til pindah ke Amerika Serikat. Beliau tumbuh besar bersama kaum imigran Belanda yang tinggal di negara bagian Indiana. Kemudian, beliau melanjutkan sekolah di Calvin College dan Princeton Theological Seminary. Selain itu, beliau juga mendapat gelar Ph.D dari Princeton Seminary.

Setelah melayani Tuhan sebagai pendeta di Spring Lake, Michigan, beliau mengajar Apologetika di Princeton Seminary selama setahun (1928 -- 1929). Pada tahun 1929, tokoh-tokoh dari Presbyterian Church in the United States of America (PCUSA), mencoba mengubah Princeton Seminary agar tidak menekankan kesetiaan kepada doktrin Reformed. Hal ini menyebabkan beberapa dosen dari Princeton keluar dan mendirikan sebuah seminari yang berdiri teguh pada doktrin Reformed. Tokoh-tokoh yang keluar dari Princeton dan turut serta dalam mendirikan Westminster Seminary ialah Robert Dick Wilson, J. Gresham Machen, Oswald T. Allis, Cornelius Van Til, dan John Murray yang ikut keluar pada tahun berikutnya.

Di Westminster Seminary, Dr. Van Til mengajar Apologetika (1929 -- 1972). Selanjutnya (1972 -- 1987), Dr. Van Til menjadi guru besar pensiun di Westminster. Selain sebagai salah seorang tokoh pendiri Westminster Seminary, Dr. Van Til juga merupakan seorang pendiri dari sebuah sekolah Kristen yang terkenal di Philadelphia. Sekolah ini didirikan pada tahun 1942 dan dikenal dengan nama Philadelphia Montgomery Christian Academy. Sekarang, sekolah itu sudah berkembang menjadi tiga sekolah, masing-masing mulai dari TK sampai SMA.

Dr. Van Til meninggal pada tanggal 17 April 1987 dan dimakamkan pada tanggal 22 April. Upacara pemakaman dipimpin oleh Pendeta Steven F. Miller dari Calvary Orthodox Church. Di sana, Dr. Van Til mengetahui bahwa ia akan meninggal, maka beliau minta Pendeta Miller membacakan dua pasal terakhir dari kitab Wahyu. Bagian Alkitab ini merupakan tujuan dari hidup beliau. Iman beliau menengadah kepada janji Tuhan, yang akan memberikan kesembuhan kepada bangsa-bangsa melalui pohon kehidupan yang ada di taman Tuhan. Di tempat itu tidak ada lagi kutukan. Dr. Van Til hidup selama 91 tahun 11 bulan. Untuk mengenang jasa beliau yang besar terhadap Westminster Seminary, bangunan kelas Westminster diberi nama Van Til Hall.

Pandangan dan Pikiran Penting dari Dr. Van Til

Sumbangsih terbesar Dr. Van Til bagi gereja Tuhan ialah dalam bidang Apologetika. Ayat pegangan beliau untuk melakukan Apologetika ialah 2 Korintus 10:5, "Kami mematahkan setiap siasat orang dan merobohkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus."

Dr. Van Til menekankan bahwa ketika Paulus mengajar kita mengenai menawan segala pikiran, Paulus mau agar kita menaklukkan setiap argumentasi dan dalih dunia yang menentang Tuhan. Kita harus membawa semua kebenaran kepada kemuliaan Tuhan. Dalam melakukan Apologetika, Dr. Van Til setia kepada Alkitab. Beliau menghendaki agar kita juga mengkritik pikiran dan pandangan yang bukan Kristen sesuai dengan ajaran Alkitab.

Ajaran ahli filsafat Jerman, Immanuel Kant, merupakan "musuh" Dr. Van Til. Menurut Kant, pengetahuan kita terbatas oleh pengalaman kita. Pengetahuan seseorang dibatasi oleh dunia yang terlihat (phenomenal realm) atau pengalaman dan penglihatan manusia. Kita tidak dapat menyelidiki kenyataan-kenyataan yang berada di luar batas pengalaman kita. Semua yang berada di luar batas pengalaman kita, menurut Kant, termasuk dalam dunia materi/benda (noumenal realm). Dr. Van Til melukiskan posisi Kant sebagai berikut:

Materi/benda -----> di luar kemampuan kita untuk mengetahui hal-hal yang terlihat ---> sumber dari semua pengetahuan kita

Kelemahan Kant yang terbesar menurut Dr. Van Til adalah:

Semua pengetahuan bersifat subjektif (tergantung dari orang yang mengetahuinya).

Manusia tidak dapat mempunyai pengetahuan tentang Allah, karena pengetahuan ini termasuk dunia materi/benda.

Segenap bidang kehidupan harus berpusat pada Kristus; bukan hanya di gereja, tetapi juga di rumah, di sekolah, di universitas, di pasar, di bidang politik, bahkan di mana pun di dalam masyarakat.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Dualisme ini menurut Dr. Van Til tidak perlu ada. Beliau menyelesaikan persoalan ini dengan membuat sebuah lingkaran yang mengelilingi baik bidang noumenal maupun bidang phenomenal. Tuhan menciptakan kedua bidang ini, dan Tuhan dinyatakan dalam dua bidang ini. Baik bidang noumenal maupun bidang phenomenal ada di bawah kekuasaan Tuhan. Mereka bersatu di dalam ciptaan dan wahyu-Nya. Perbedaan yang dibuat oleh Kant adalah salah.

Dr. Van Til memakai Apologetika yang bersumber pada Allah Tritunggal (Bapa, Anak, dan Roh Kudus) yang berbicara kepada kita melalui Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa kita harus melihat perbedaan posisi yang besar antara Allah sebagai Pencipta dan manusia sebagai ciptaan. Sebagai Pencipta, Allah tidak bergantung kepada manusia. Sebaliknya, semua manusia sebagai ciptaan Allah, bergantung kepada Allah.

Menurut Dr. Van Til, pikiran manusia yang sudah jatuh dalam dosa tidak dapat menjawab atau menjadi solusi persoalan hidup manusia. Alkitab adalah jawaban final untuk menjawab persoalan manusia. Dr. Van Til dengan tegas menolak prinsip manusia yang mau hidup secara otonom, tidak mau bergantung pada Allah. Manusia yang mau hidup otonom adalah manusia yang tidak menyadari bahwa ia adalah ciptaan Allah.

Dr. Van Til berkata bahwa Kristus yang diberitakan dalam Alkitab selalu menjadi titik pusat dari apa yang beliau ajarkan. Seorang guru besar kesayangan Dr. Van Til di Princeton Seminary ialah Dr. Geerhardus Vos. Kekaguman Dr. Van Til pada Dr. Vos disebabkan karena Dr. Vos mengajarkan Alkitab yang berpusat pada Kristus. Bertitik tolak dari hal ini, Dr. Van Til meninggikan Kristus dalam Apologetika. Segenap bidang kehidupan harus berpusat pada Kristus; bukan hanya di gereja, tetapi juga di rumah, di sekolah, di universitas, di pasar, di bidang politik, bahkan di mana pun di dalam masyarakat.

Pengaruh Dr. Cornelius Van Til bagi Orang Kristen

Selain menjadi berkat di bidang Apologetika, Dr. Van Til juga memberikan sumbangsih yang besar di bidang-bidang lain. Teologi Sistematika juga tak lepas dari perhatian Dr. Van Til. Dalam bukunya, In Defense of the Faith jilid ke-5, Dr. Van Til membahas mengenai pentingnya Teologi Sistematika. Dr. Richard Gaffin, seorang dosen Teologi Sistematika di Westminster Seminary berkata, "Saya tidak dapat membayangkan Teologi Sistematika tanpa Van Til." Dr. Van Til membedakan antara Teologi Sistematika dan Apologetika. Kedua bidang ini mengajarkan hal yang sama, yaitu Alkitab, tetapi dengan tujuan yang berbeda. Teologi Sistematika dipakai untuk menghadapi gereja, sedangkan Apologetika dipakai untuk menghadapi dunia. Sebagaimana Alkitab merupakan dasar untuk melakukan Apologetika, demikian pula Alkitab merupakan dasar untuk Teologi Sistematika. Menurut Dr. Van Til, kita tak dapat menjadi seorang apologet Kristen yang baik, kalau kita belum mengetahui teologi secara sistematis. Untuk melakukan Apologetika dengan baik, kita harus mengetahui Teologi Sistematika dengan baik juga. Kedua bidang ini saling membutuhkan dan saling melengkapi.

Van Til berkhotbah

Dr. Van Til juga berpengaruh dalam bidang misi dan penginjilan. Dalam 1 Petrus 3:15, Petrus mengimbau kita agar kita siap sedia pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab tentang pengharapan yang ada pada kita. Penginjilan lebih menekankan apa yang kita percaya, sedangkan Apologetika lebih menekankan mengapa kita percaya. Apologetika merupakan langkah lebih lanjut dari penginjilan, di mana kita berusaha membela kebenaran Alkitab dan berusaha meyakinkan orang yang tidak percaya mengenai berita penghukuman dan pengharapan yang ada di dalam Alkitab. Baik dalam melakukan Apologetika maupun dalam penginjilan, Dr. Van Til menekankan pentingnya keyakinan Kristen (Dr. Van Til memakai istilah Christian presupposition) dan epistemologi Kristen. Dosen Harvie Conn yang mengepalai Departemen Misi di Westminster Seminary memakai prinsip ini dalam melaksanakan penginjilan. Kita dapat mengenal ajaran Dr. Conn yang bertitik tolak dari prinsip Dr. Van Til melalui bukunya yang berjudul Eternal Word in Changing World.

Departemen Sejarah Gereja dan Konseling di Westminster Seminary juga mengikuti jejak pendirian Dr. Van Til yang berdiri teguh di atas Alkitab. Van Til tidak menghendaki sejarah gereja berada dalam bidang yang netral. Konseling yang diajarkan di Westminster juga bertitik tolak dari ajaran Van Til. Profesor John Bettler, seorang dosen konseling di Westminster berkata, "Kita berusaha mempraktikkan Apologetika Van Til di dalam bidang psikologi."

Kita mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat Tuhan yang besar pada gereja-Nya melalui kehidupan Dr. Van Til. Kalau Dr. Van Til beserta pikiran dan karya tulisnya sudah menjadi berkat yang besar untuk gereja Tuhan di Amerika, biarlah berkat-berkat tersebut juga boleh menjadi berkat yang besar bagi gereja dan umat Tuhan di Indonesia.

Dr. Van Til gemar mengutip Abraham Kuyper (pendeta, pendiri Free University of Amsterdam, juga mantan perdana menteri Belanda), yang pernah berkata, "Tidak ada satu sentimeter pun dalam hidup ini, yang di dalamnya Kristus tidak berkata, 'Itu adalah milik-Ku.'" Biarlah seluruh bidang pendidikan dan hidup kita dikuasai oleh Kristus, dan dipakai untuk meninggikan, serta memuliakan Dia, Raja atas segala raja dan Tuhan atas sekalian yang dipertuan.

 

Audio: Cornelius Van Til



 

Sumber:
Judul majalah : Momentum 5
Judul artikel : Mengenang Dr. Cornelius Van Til: Tokoh Apologetika Reformed Gereja
Penulis : Pdt. Cornelius Kuswanto
Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta 1988
Halaman : 40 -- 42

Komentar


SABDA Live



Alkitab SABDA


Cari kata atau ayat:

Kamus SABDA


Media Sosial

 

Member login

Permohonan kata sandi baru