Skip to main content

Teolog

Van Til dan Kesastraan

Tulisan Van Til yang diterbitkan antara lain "The New Modernism" (Presbiterian & Reformed, 1946), "The Defense of the Faith" (P&R, 1955), "Christianity and Barthianism" (P&R, 1962), beberapa silabus, resensi dan artikel. Sebagai seorang teolog, dia juga pernah bekerja sebagai editor Philosophia Reformata yang cukup setia menganut filosofi Kalvinis.

Cornelius Van Til

Cornelius Van Til dilahirkan dalam sebuah keluarga Kristen yang mengasihi Tuhan di Nederland, pada tanggal 5 Mei 1895. Selain di rumah, Cornelius Van Til juga mendapat pendidikan agama Kristen dari sekolah Kristen. Melalui latar belakang yang baik ini, Cornelius Van Til mengenal Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, dan ia menyadari bahwa semua bidang kehidupan manusia ada di bawah pengaturan Tuhan yang Mahakuasa dan Mahabijaksana.

Ulrich Zwingli

"Demi Allah, jangan remehkan firman Allah, karena firman-Nya itu kekal seperti Sungai Rhine yang senantiasa mengalir. Seseorang mungkin bisa membendungnya untuk sementara, tetapi mustahil untuk menghentikannya."

Pada bulan Januari 1523, Ulrich Zwingli -- pendeta kota, menghadap Dewan Kota Zurich. Angin reformasi bertiup ke Alpen dari arah Jerman [yang dipelopori] oleh [Martin] Luther. Zwingli mengemukakan 67 dalil yang diawali dengan: "Setiap orang yang berkata bahwa Injil tidaklah sah tanpa konfirmasi dari gereja, maka ia telah bersalah dan memfitnah Allah." Walaupun 28 dari 95 dalil Luther telah diterbitkan sekitar 6 tahun sebelumnya, alasan-alasan Zwingli lebih bersifat persuasif [ajakan]. Pihak yang berwenang memberinya izin untuk melanjutkan khotbahnya, yang menekankan Kristus [sebagai prioritas pertama] dan gereja [di tempat kedua]. Salah satu dalil Zwingli berbunyi, "Kristus adalah satu-satunya perantara antara Allah dan diri kita." Pembaruan di Swiss sekarang berada di jalurnya, dan Zwingli memainkan peran penting pada tahun-tahun awal.

Tempat Pelayanan Istimewa Paulus

Masa pelayanan di Egea (kira-kira tahun 53-58 M; Kisah Para Rasul 18:23-20:38) merupakan bagian yang paling penting dalam hidup Paulus. Provinsi Asia, yang begitu penting bagi gereja di kemudian hari, mulai diinjili; dan basis-basis Kristen di luar wilayah Kristen, seperti Yunani, diperkokoh. Pada tahun-tahun itulah, Paulus menulis kedua surat kepada jemaat Korintus, Surat Roma, dan barangkali Surat-surat Penjara (Efesus, Filipi, Kolose dan Filemon); yang dengan kehendak dan ketentuan Allah, surat-surat itu membentuk Kitab Suci yang kudus dan berwibawa bagi semua generasi umat manusia.

Jacobus Arminius

Arminius mungkin tidak pernah merasa damai dalam hidupnya. Dia lahir di sebuah kota di Belanda bernama Oudewater pada tahun yang sama saat ayahnya meninggal. Ibu dan saudara-saudaranya juga meninggal lima belas tahun kemudian saat tentara Spanyol membantai penduduk kota itu.

Arminius yang dibesarkan dan dibiayai kerabatnya, belajar di Universitas Leiden. Di sana, dia dianggap menonjol dalam bidang teologi. Namun, majelis gereja menganggap anak muda berusia 21 tahun itu terlalu muda untuk menjadi pendeta.