Skip to main content

Misionaris

George Muller (II)

George tidak bisa masuk ke lembaga pelatihan penginjilan tanpa persetujuan ayahnya dan izin itu tak dia dapatkan. Ayahnya sangat bersedih karena setelah menyekolahkannya supaya dia memiliki hidup yang lebih mapan sebagai pegawai gereja, dia justru memilih pelayanan penginjilan. George merasa bahwa dia tidak bisa lagi menerima uang dari ayahnya. Namun Tuhan memberikan kasih-Nya sehingga George pun bisa menyelesaikan pendidikannya. Dia mengajar bahasa Jerman kepada beberapa profesor di universitas dan mereka menggajinya dengan nilai tinggi atas pelayanannya. Kini dia menjadi alat Tuhan untuk memenangkan jiwa bagi Kristus. Dia menyebarkan ribuan traktat dan selebaran dan menceritakan tentang penyelamatan jiwa kepada banyak orang.

George Muller (III)

Penulis yang telah bertanya-tanya dengan George Muller itu menguraikan riwayat kehidupan George Muller sebagai berikut.

George Muller, pendiri rumah piatu Ashley Down, di Bristol, Inggris, dilahirkan di Prusia, pada tanggal 17 September 1805. Pada masa mudanya, ia hidup dengan tidak mengenal Tuhan dan baru setelah berusia 21 tahun, ia bertobat dengan tiba-tiba di dalam suatu persekutuan doa, yang diadakan di rumah seorang saudagar yang beriman.

Gladys Aylward

Gladys Aylward lahir di London pada tahun 1902. Suatu hari, dia menghadiri sebuah KKR. Pengkhotbah dalam KKR itu mengajak pengunjung agar mempersembahkan hidupnya untuk melayani Allah. Gladys menanggapi pesan tersebut, dan segera setelah itu dia merasa yakin bahwa dia dipanggil untuk memberitakan Kabar Baik di China. Saat berusia 26 tahun, dia menjadi calon penginjil di China Inland Mission Center di London, tetapi gagal lulus ujian.

Suatu saat dia mendengar seorang misionaris wanita, Jeannie Lawson (73 tahun), sedang mencari wanita muda untuk melanjutkan pekerjaannya.

Hans Kung

Hans Küng (lahir tahun 1928), seorang teolog Katolik Roma Swiss, mempertanyakan dogma gereja, menekankan perlunya reformasi di dalam gereja, dan mengusahakan reuni dengan kelompok-k

Henry Clay Morrison

Henry Clay Morrison (1857 -- 1942) lahir di Barren County, Kentucky, pada tanggal 10 Maret 1857. Orang tuanya meninggal ketika ia masih sangat kecil, sehingga ia dibesarkan di rumah kakeknya. Sebagai anak laki-laki, Morrison peka terhadap hal-hal rohani dan sering merasakan keyakinan akan dosa dalam hidupnya. Dalam sebuah bab di bukunya, "Life Sketches and Sermons", Morisson menceritakan kisah pertobatannya. Ia diselamatkan ketika masih remaja, saat seorang pengkhotbah keliling datang ke komunitas mereka. Segera setelah itu, Morrison merasakan panggilan untuk melayani. Pada usia 19 tahun, ia mendapat izin berkhotbah dan melakukan panggilan pelayanannya sebagai pendeta keliling dan gembala jemaat.

Henry Clay Morrison -- Sang Orator yang Hebat

"Suara trompet,
berseru ke seluruh dunia,
meminta hati manusia bersukacita,
di dalam Dia yang mati untuk semua!
Bagi semua Tuhanku disalibkan;
bagi semua, bagi semua, Juru Selamatku telah mati."

Dr. Morrison adalah seseorang yang memiliki bakat alami. Ia dilahirkan sebagai seorang orator alami, sama seperti Spurgeon, Parker, Bascom, dan para pengkhotbah besar lainnya. Perawakannya gagah, kepalanya dimahkotai dengan rambut seputih salju dalam usia senjanya. Wajah dan air mukanya seperti yang digambarkan oleh George Whitefield dalam karyanya yang berjudul "A Magazine of Eloquence". Suaranya bersemangat, nadanya lembut seperti suara seorang anak, tetapi nyaring bagai trompet. Whitefield berkata, "Aku menyukai orang-orang yang menggunturkan firman Allah karena saat ini dunia Kristen sedang tertidur lelap, dan tidak ada yang dapat membangunkan mereka dari tidur itu kecuali seruan yang nyaring."